Sebuah fiksi tentang Fabian, seseorang dari negeri antah berantah..
Sebuah fiksi tentang sebuah sistem yang rumit nan membelit..
Sebuah fiksi yang menguraikan sebuah muslihat dahsyat..
Dan jangan terperangah..
Bila Fabian serasa hidup di sekitar anda..
Serasa membelit dan mencekik anda..
***
SAYA MENGINGINKAN DUNIA PLUS 5%
Fabian sangat bahagia karena dia akan menyampaikan
sebuah pidato ke masyarakat besok. Dia selalu menginginkan kekayaan dan
kekuasaan dan sekarang impiannya akan segera menjadi kenyataan. Dia adalah
seorang tukang emas, mengukir emas dan perak menjadi perhiasan, tetapi semakin
lama semakin tidak puas karena harus bekerja keras dalam hidupnya. Fabian
menginginkan kesenangan, dan juga tantangan, dan sekarang rencana barunya siap
untuk dimulai.
Selama puluhan generasi, masyarakat terbiasa dengan sistem perdagangan barter. Seseorang akan menghidupi keluarganya dengan memproduksi semua yang mereka butuhkan ataupun mengkhususkan diri dalam perdagangan produk tertentu. Kelebihan dari yang dia produksi, akan dia tukarkan dengan kelebihan barang lain yang diproduksi orang lain.
Pasar setiap hari ramai dan bersemangat, orang-orang berteriak dan melambaikan dagangannya. Sebelumnya pasar adalah tempat yang menyenangkan, tetapi sekarang jumlah orang terlalu banyak, pertengkaran pun semakin banyak. Tidak ada lagi waktu untuk ngobrol dan bercanda, sebuah sistem yang lebih baik mulai diperlukan.
Secara umum, orang-orang relatif bahagia, dan mereka menikmati buah dari hasil kerja keras mereka.Di setiap komunitas dibentuk sebuah pemerintahan yang sederhana yang tugasnya menjaga agar kebebasan dan hak setiap anggota masyarakat dilindungi dan untuk memastikan bahwa tak seorang pun akan dipaksa untuk melakukan hal yang tidak dia inginkan oleh siapapun juga.
Ini adalah tujuan satu-satunya dari pemerintah (Government) dan setiap anggota pemerintah dipilih secara sukarela oleh anggota komunitas yang ada.
Namun, ada masalah yang tidak bisa mereka
selesaikan di perdagangan pasar sehari-hari… Apakah sebelah pisau senilai
dengan dua keranjang jagung? Apakah seekor kerbau lebih berharga dari seekor
ayam…? Orang-orang menginginkan sistem yang lebih baik.
Fabian mengiklankan diri kepada masyarakat,
“Saya punya solusi atas masalah barter yang kita alami, dan saya mengundang
kalian semua untuk sebuah pertemuan publik besok harinya.”Besok harinya orang-orang pun berkumpul di
tengah kota dan Fabian menjelaskan kepada mereka konsep tentang “uang”.
Masyarakat yang mendengarkan pidatonya terkesan dan ingin mendengar lebih
banyak.
“Emas yang saya produksi menjadi perhiasan adalah logam yang luar biasa. Dia tidak akan berkarat, dan bisa bertahan sangat lama. Saya akan membuat emas dalam bentuk koin dan kita akan menyebut setiap koin dengan nama dolar”
Fabian menjelaskan konsep tentang nilai, dan bahwa “uang” akan menjadi medium pertukaran barang, sebuah sistem yang lebih baik daripada barter.
Salah satu dari anggota pemerintah bertanya
“Tetapi orang tertentu bisa menambang emas sendiri dan membuat koin untuk diri
mereka sendiri”
“Ini tidak boleh diterima” kata Fabian. “Hanya
koin-koin yang disetujui pemerintah yang boleh digunakan, dan kita akan membuat
stempel khusus di koin-koin tersebut.” Ini kedengarannya masuk akal dan
orang-orang pun mulai menyarankan agar setiap orang mendapatkan sama banyak.
“Tetapi saya yang paling pantas mendapatkan lebih” kata si pembuat lilin.
“Tidak, saya lah yang berhak mendapatkan lebih,” kata si petani. Dan
pertengkaran pun dimulai.
Fabian membiarkan mereka bertengkar selama
beberapa saat, kemudian berkata, “Karena tidak ada kesepakatan di antara kalian
semua, biarlah saya yang menentukan angkanya buat Anda. Tidak ada batasan
berapa koin yang akan Anda dapatkan dari saya, semua tergantung kemampuan Anda
untuk membayar. Semakin banyak yang Anda dapatkan, semakin banyak yang harus
Anda kembalikan tahun depan.”
“Lalu apa yang akan kamu dapatkan?” kata salah
satu pendengar.
“Karena saya yang menyediakan jasa ini, yaitu
suplai uang, maka saya berhak mendapatkan bayaran dari kerja kerasku. Untuk
setiap 100 koin yang Anda dapatkan dari saya, Anda akan membayarkan kembali
kepadaku sebanyak 105 koin tahun depannya. 5 koin ini adalah bayaranku, dan
saya akan menyebutnya bunga.”
Kedengarannya tidak terlalu buruk, lagipula 5%
sepertinya tidak banyak. Maka orang-orang pun setuju. Mereka sepakat untuk
bertemu seminggu kemudian dan memulai sistem baru ini.Fabian tidak membuang waktu. Dia membuat koin emas siang dan malam, dan
seminggu kemudian dia pun siap dengan koinnya. Orang-orang antri panjang di
depan tokonya. Setelah dicek dan disetujui oleh pemerintah, koin emas Fabian
resmi diedarkan. Sebagian orang hanya meminjam sedikit koin, setelah itu mereka
segera pergi ke pasar mencoba sistem baru ini.
Masyarakat segera menyadari sisi baik dari sistem ini, dan mereka pun mulai menilai harga setiap barang dengan koin emas atau dolar. Orang-orang memberikan harga pada dagangannya sesuai dengan usaha untuk memproduksi barang tersebut. Barang yang mudah diproduksi harganya lebih rendah, dan barang yang sulit diproduksi harganya lebih mahal.
Alan adalah seorang tukang jam. Satu-satunya di kotanya. Jam yang dia
buat sangatlah mahal, tetapi orang-orang bersedia membayar untuk mendapatkan
jam yang dia buat. Dan kemudian ada seorang lain yang juga mulai membuat jam
dan menjualnya dengan harga yang lebih murah. Alan pun terpaksa menurunkan
harga jamnya. Kedua orang ini bersaing memproduksi jam dengan kualitas terbaik
dengan harga yang lebih murah. Ini adalah asal muasal dari apa yang kita sebut
kompetisi.
Hal yang sama terjadi juga kepada para kontraktor, operator
transportasi, akuntan, petani, dan lainnya. Para pembeli selalu memilih
transaksi yang menurut mereka paling menguntungkan, mereka memiliki kebebasan
untuk memilih. Tidak ada perlindungan buatan semacam lisensi ataupun cukai
tarif untuk menghambat orang-orang memulai perdagangan. Standar hidup
masyarakat mulai meningkat, dan tak lama kemudian orang-orang pun tidak bisa
membayangkan sebuah sistem perdangan tanpa uang.
Setahun kemudian, Fabian pun mulai mendatangi orang-orang yang berhutang kepadanya. Orang-orang tertentu memiliki koin emas lebih dari yang mereka pinjam, tetapi ini berarti ada orang lainnya yang memiliki lebih sedikit dari yang mereka pinjam, sebab jumlah koin yang dibuat pada awalnya memang terbatas jumlahnya. Orang-orang yang memiliki koin lebih membayar kepada Fabian dan juga 5% bunganya, tetapi mereka kemudian meminjam lagi kepadanya untuk melanjutkan sistem perdagangan di tahun mendatang.
Sebagian orang mulai menyadari untuk pertama kalinya seperti apa rasanya hutang. Sebelum mereka bisa meminjam kembali kepada Fabian, kali ini mereka harus menjaminkan aset-aset kepadanya, dan mereka pun melanjutkan perdagangan selama setahun mendatang, mencoba mendapatkan 5 koin lebih untuk setiap 100 koin yang mereka pinjam dari Fabian.
Saat itu, belum ada seorang pun yang menyadari bahwa
seluruh masyarakat, sekalipun mengembalikan semua hutang koin mereka, tetap
tidak bisa melunasi hutang mereka kepada Fabian, karena kelebihan 5% koin emas
yang merupakan kewajiban mereka tidak pernah diedarkan oleh Fabian. Tak seorang
pun selain Fabian yang mengetahui bahwa adalah hal yang mustahil bagi
masyaratkat ini untuk bisa melunasi hutang mereka bila ditambahkan dengan
bunga, uang yang tidak pernah dia edarkan.
Memang benar Fabian sendiri juga membuat koin untuk dirinya sendiri dan koin ini akan beredar di masyarakat, namun tidak mungkin dia sanggup mengkonsumsi 5% dari semua barang di masyarakat.
Memang benar Fabian sendiri juga membuat koin untuk dirinya sendiri dan koin ini akan beredar di masyarakat, namun tidak mungkin dia sanggup mengkonsumsi 5% dari semua barang di masyarakat.
Lantas, bagaimana kelanjutannya?
Untuk membaca cerita selanjutnya, klik "di sini".
Sumber:
Masa Lalu Uang dan Masa Depan Dunia,
Terjemahan dari artikel Larry Hannigan
1 komentar:
Posting Komentar